Minggu, 30 Desember 2012

GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN DI INDONESIA


GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN DI  INDONESIA
Oleh : Masitah Kamarullah

ABSTRAK: Gerakan-gerakan baru pendidikan memusatkan diri pada perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem persekolahan. Namun dasar pemikirannya menjangkau semua segi dari pendidikan, baik aspek konseptual maupun operasional.Pendidikan sebagai suatu kegiatan kompleks menuntut penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada berbagai komponen tertentu saja. Gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya termasuk yang kedua yakni upaya peningkatan pendidikan hanya dalam satu atau beberapa komponen saja. Beberapa gerakan baru tersebut memusatkan diri pada perbaikan peningkatan kualitas belajar mengajar pada sistem persekolahan, seperti pengajarn alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek, dan sebagainya. Tujuan penulisan artikel ini adalah secara pribadi mengetahui gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia. metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kajian pustaka dengan cara mencari informasi terkait melalui sember-sumber di internet. Kesimpulan dari penulisan artikel ini adalah gerakan-gerakan baru pendidikan memudahkan pembelajaran di Indonesia dengan berbagai metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas anak didik dalam memahami pelajaran.
Kata kunci: pendidikan,gerakan baru
A.      PENDAHULUAN
Kondisi perkembangan pendidikan pada abad ini menginginkan adanya perubahan dalam konsep pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang memudahkan para pelajar untuk lebih memahami materi pembelajaran. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak mengunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan meningkatkan kualitasnya,sekalipun dalam masyarakat yang masih terbelakang.Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga ”belajar”, tetapi lebih ditentukan oleh instink, sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu berbagai pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan itu merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Apabila demikian, maka pendidikan memegang peranan exixtensi dan perkembangan manusia, karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan serta menstransformasikan nilai- nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus, untuk mengangkat harkat dan martabat manusia.Mengingat pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara, maupun pemerintah, maka pendidikan harus selalu di tumbuh kembangkan secara sistematis oleh para pengambil kebijaksanaan yang berwenang di republik ini. Berangkat dari kerangka ini, maka upaya pendidikan disuatu bangsa selalu memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa datang. Sebab pendidikan selalu dihadapkan pada perubahan baik perubahan zaman maupun perubahan masyarakat. Oleh karena itu, mau tidak mau pendidikan harus didesain mengikuti irama perubahan tersebut, kalau tidak pendidikan akan ketinggalan zaman.
B.       METODE
Dalam pembuatan artikel ini penulis menggunakan metode kajian pustaka dengan cara mencari informasi terkait melalui sember-sumber di internet.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
            Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis(tidak tetap) sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini, maupun di masa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkambangan sosial-budaya dan perkembangan IPTEK. Dikarenakan perkembangan tersebut,maka dibuatlah gerakan baru dalam dunia pendidikan yang terdiri dari pengajaran alam sekitar,pengajaran pusat perhatian,sekolah kerja dan pengajaran proyek dan sebagainya.
a.       Pengajaran alam sekitar.
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar. Perintis gerakan ini antara lain : Fr. A.Finger (1808-1888) Jerman dengan heimatkunde (pengajaran alam sekitar), dan J. Ligthart (1859-1916) di Belanda dengan Het Volle Leven (kehidupan senyatanya). Beberapa prinsip gerakan heimatkunde adalah:
1.      Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat meragakan secara langsung materi yang sedang di bahas. Betapa pentingnya pengajaran dengan meragakan atau mewujudkan itu sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar orang pengajaran.
2.      Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar peserta didik aktif atau tidak hanya duduk, dengar dan catat saja.
3.      Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas yaitu suatu bentuk pengajaran dengan ciri-ciri dalam garis besarnya sebagai berikut:
a)      Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pelajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
b)      Suatu pengajaran yang menarik minat, karena segala sesuatu di pusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambilkan dari alam sekitarnya.
c)      Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubung-hubungan satu sama lain seerat-eratnya secara langsung.
4.      Pengajaran alam sekitar memberi anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidak verbalistis. Yang di maksud apersepsi intelektual ialah segala sesuatu yang baru dan masuk di dalam intelek anak,harus dapat luluh menjadi satu dengan kekayaan pengetahuan yang sudah di miliki anak. Harus terjadi proses asimilasi antara pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
5.      Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.Untuk anak ataupun orang dewasa alam sekitar merupakan sebagian dari hidupnya sendiri, dalam duka maupun suka.
Demikianlah alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosional.Sedangkan J. Lingthart mengemukakan pegangan dalam Het Voile leven sebagai berikut :
1.      Anak harus mengetahui barangya terlebih dahulu sebelum mendengar namanya, tidak kebalikanya sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu.
2.      Pengajaran sesungguhnya harus mendasarkan pada pengajaran selanjutnya atau mata pengajaran yang lain harus dipusatkan atas pengajaran itu.
3.      Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyata agar murid paham akan hubungan antara macam-macam lapangan dalam hidupnya (pengajaran alam sekitar).
Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar:
1.      Menetapkan tujuan, yang harus diperhatikan ialah kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
2.      Persiapan perlu dilakukan, baik persiapan guru maupun persiapan murid
3.      Jika langkah pelaksanaan telah ditangani dengan baik, maka pelaksanaan pengamatan dapat berjalan dengan lancar
4.      Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu sendiri.
Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar:
1.      Objek alam dapat membangkitkan spontan anak-anak yang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati.
2.      Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif.
3.      Anak-anak dijadikan subjek bagi alam sekitarnya.
Pengembangan pengajaran alam sekitar.
J.Lighart (1859-1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda.Pengajaran alam sekitar dinamakan “Pengajaran barang sesungguhnya”.Ia menekankan bahwa di dalam pelaksanaan pengajan yang terpenting adalah suasananya, yaitu ketulus-iklasan, kasih sayang, persaudaraan dan kepercayaan. Pokok-pokok pengajaran alam sekitar telah banyak di lakukan di sekolah, baik dengan peragaan,penggunaan bahan lokal dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar,anak akan lebih menghargai,mencintai,dan melestarikan lingkungannya. Pelajaran alam sekitar merupakan benih bagi perkembangannya pengajaran pusat perhatian,sekolah kerja dan pengajaran proyek.

b. Pengajaran pusat perhatian.
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Declory (1871-1932) dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat (centres d’nternet), disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Pendidikan menurut Declory berdasar pada semboyan ecole pour ia vie, par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup). Anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan.Oleh karena itu, anak harus mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan pengetahuan tentang dunianya (lingkungannya, terdapat hidup di hari depannya). Pengetahuan anak harus bersifat subjektif dan objektif. Dari penelitian secara tekun,Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran,yang merupakan dua hal yang khas Decroly,yaitu:
a.       Metode global (keseluruhan). Dari hasil yang didapat dari observasi dan tes, dapatlah ia menciptakan, bahwa anak-anak mengamati dan mengingat secara global (keseluruhan). Mengingat keseluruhan lebih dulu daripada bagian-bagian. Jadi ini berdasar atas prinsip psikologi Gestalt. Dalam mengajarkan membaca dan menulis, ternyata dengan mengajarkan kalimat lebih mudah diajarkan daripada mengajarkan huruf-huruf secara tersendiri. Metode ini bersifat video visual sebab arti sesuatu kata yang diajarkan itu selalu diasosiasikan dengan tanda (tulisan) atau suatu gambar yang dapat dilihat.
b.      Centre d’internet (pusat-pusat minat). Dari penyelidikan psikologik, ia menetapkan bahwa anak-anak mempunyai minat yang spontan (sewajarnya). Pengajaran harus disesuaikan dengan minat-minat spontan tersebut. Sebab apabila tidak, yaitu misalnya minat yang ditimbulkan oleh guru, maka pengajaran itu tidak tidak akan banyak hasilnya. Anak mempunyai minat-minat spontan terhadap diri sendiri dan terhadap masyarakat(biososial). Minat terhadap diri sendiri itu dapat kita bedakan menjadi:
a.       dorongan mempertahankan diri,
b.      dorongan mencari makan dan minum dan
c.       dorongan memelihara diri.
Sedangkan minat terhadap masyarakat ialah:
a.       dorongan sibuk bermain-main
b.      dorongan meniru orang lain
Dorongan-dorongan inilah yang digunakan sebagai pusat-pusat minat. Sedangkan pendidikan dan pengajaran harus selalu dihubungkan dengan pusat-pusat minat tersebut.
Asas-asas Pengajaran Pusat Perhatian:
a.       Pengajaran ini didasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya.
b.      Setiap beban pengajaran harus merupakan keseluruhan, tidak mementingkan bagian tetapi mementingkan keberartian dari keseluruhan ikatan bagian itu.
c.       Anak didorong dan dirangsang untuk selalu aktif dan di didik untuk menjadi anggota masyarakat yang dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
d.      Harus ada hubungan kerjasama yag erat antara rumah dan keluarga.
Gerakan pengajaran pusat perhatian telah mendorong berbagai upaya agar dalam kegiatan belajar mengajar diadakan berbagai variasi(cara mengajar dan lain-lain) agar perhatian siswa tetap terpusat pada bahan ajaran. Dengan kemajuan teknologi pengajaran,peluang mengadakan variasi tersebut menjadi terbuka lebar,dan dengan demikian upaya menarik minat menjadi lebih besar. Pemusatan perhatian dalam pengajaran biasanya dilakukan bukan hanya pada pembukaan pengajaran,tetapi juga pada setiap kali akan membahas sub topik yang baru.
c.       Sekolah kerja
Merupakan titik kulminasi dari pandangan yang mementingkan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius (1592-1670) menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan kerja tangan). J.H.Pestalozzi(1746-1827) mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya. Namun yang dipandang sebagai bapak sekolah kerja adalah G.Kereschensteiner (1854-1932) dengan Arbeitschule (sekolah kerja) di Jerman. Sekolah kerja ini bertolak dari pandangan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, sekolah berkewajiban menyiapakan warga negara yang baik, yakni:
1.      Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan
2.      Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara
3.      Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah selalu diusahakan kesempurnaannya, agar dengan jalan itu tiap warga negara ikut membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilaan dan keselamatan negara.

Berdasarkan hal itu menurut G.Kerschensteiner tujuan sekolah kerja adalah:
1.      Menambah pengetahuan anak, yaitu pengetahuan yang dididapat dari buku atau orang lain, dan yang didapat dari pengalaman sendiri.
2.      Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.
3.      Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara
Kereschenteiner berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah mempersiapkan anka-anak untuk dapat bekerja. Karena banyaknya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka sekolah kerja  dibagi menjadi tiga golongan besar:
1.      Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur ,tukang cetak,tukang kayu, tukang daging,masinis,dan lain-lain.
2.      Sekolah – sekolah perdagangan (makanan,pakaian,bank,asuransi, pemegang buku,porselin,pisau,gunting dari besi,dan lain-lain).
3.      Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang diharapkan akan menghasilkan warga negara yang baik.
Segala pekerjaan itu dilaksanakan di sekolah sehingga sekolah  mempunyai alat-alat lengkap dan tempat (ruang) yang cukup; dapur, laboraturium, kebun sekolah, tempat bertukang, dan sebagainya.Pengikut G.Kereschensteiner antara lain: Leo de Paeue, seorang dirjen pengajaran normal di Belgia. Ia membuka lima sekolah kerja di negaranya,yaitu:
1.      Sekolah teknik kerajinan,
2.      Sekolah dagang,
3.      Sekolah pertanian bagi anak laki-laki,
4.      Sekolah rumah tangga kota,
5.      Sekolah rumah tangga desa. Kedua yang terakhir ini khusus untuk para gadis, dan dapat berhasil baik. Sedangkan sekolah-sekolah yang lain bersifat intelektualistik.
Di Amerika Serikat,gema sekolah kerja dapat ditemukan dalam gagasan-gagasan J.Dewey tentang pendidikan khususnya metode proyek. Di samping itu,gagasan sekolah kerja sangat mendorong berkembangnya sekolah kejuruan di setiap negara,termasuk di indonesia. Peranan sekolah kejuruan pada tingkat merupakan tulang punggung penyiapan tenaga terampil yang diperlukan oleh negara negara sedang membangun seperti indonesia.disamping pengaruh sekolah kerja di program pendidikan jalur sekolah, pengaruh terbesar gagasan ini  adalah pada jalur pendidikan luar sekolh (kursus – kursus,balai latihan kerja dan sebagainya).
Dasar-dasar Sekolah kerja:
1.      Di dalam sekolah kerja anak aktif berbuat
2.      Pusat kegiatan pendidikan dan pengajran ialah anak
3.      Sekolah kerja mendidik anak menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri dan bertanggungjawab sebagai anggota masyarakat yang baik
4.      Bahan pelajaran disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan
5.      Sekolah kerja tidak mementingkan pegetahuan yang bersifat hafalan atau hasil peniruan, melainkan pengetahuan fungsional dan dapat dipergunakan untuk berprakarsa, mencipta dan berbuat
6.      Pendidikan kecerdasan tidak dapat diberikan dengan memberitahukan atau menceritakannya kepada anak melainkan anak itu sendiri yang harus menjalani proses berfikir sesuai dengan tingkat perkembangan anak
7.      Sekolah kerja merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang didalamnya anak-anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan moral dan kecerdasan



d.      Pengajaran proyek
Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran-pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey (1859-1952) namun pelaksanaannya dilakukan oleh pengikut utamanya W.H.kilpartrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya,merancang serta memimpinya.Proyek yang ditentukan oleh anak mendorongnya mencari jalan pemecahan bila dia menemui kesukaran. Anak dengan sendirinya giat dan aktif karena sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dalam pengajaran proyek,pekerjaan dikerjakan secara berkelompok untuk menghidupkan rasa gotong-royong. Pengajaran proyek digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek,pengajaran unit,dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif dengan kata lain, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah secara multidisiplin.
Langkah-langkah pokok pengajaran proyek:
1.      Persiapan
2.      Kegiatan belajar
3.      Penilaian

e.       Pengaruh Gerakan Baru dalam Pendidikan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia.
Telah dikemukakan bahwa gerakan baru dalam pendidikan terutama berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, namun dasar – dasar pikirannya tentulah menjangkau semua segi dari pendidikan, baik aspek konseptual maupun operasional. Sebab itu, mungkin saja gerakan - gerakan itu tidak diadopsi seutuhnya di suatu masyarakat atau negara tertentu, namun asas pokoknya menjiwai kebijakan – kebijakan pendidikan dalam masyarakat atau negara itu. Sebagai contoh yang telah dikemukakan pada setiap paparan tentang gerakan itu,untuk indonesia, seperti muatan lokal dalam kurikulum untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya, berkembangnya sekolah kejuruan,pemupukan semangat kerja sama multidisiplin dalam menghadapi masalah, dan sebagainya.
Akhirnya,perlu ditekankan lagi bahwa kajian tentang pemikiran – pemikiran pendidikan pada masa lalu akan sangat bermanfaat untuk memperluaas pemahaman tentang seluk beluk pendidikan, serta memupuk wawasan historis dari setiap tenaga kependidikan. Kedua hal itu sangan penting karena setiap keputusan dan tindakan di bidang pendidikan,termasuk dibidang pembelajaran,akan membawa dampak bukan hanya pada masa kini tetapi juga masa depan. Oleh karena itu,setiap keputusan dan tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Sebagai contoh, beberapa tahun terakhir ini telah terjadi polimik tentang peran pokok pendidikan (utmanya jalur sekolah) yakni tentang masalah relevansi tentang duni kerja (siap pakai); apakah tekanan pada pembudayaan manusia yang menyadari harkat dan martabatnya,ataukah memberi bekal keterampilan untuk memasuki dunia kerja. Kedua hal itu tentulah sama pentingnya dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia yang bermutu.



D.     PENDAPAT PENULIS
Menurut saya gerakan baru dalam pendidikan sangatlah penting sebagai metode/cara belajar terhadap peserta didik, hal ini dapat membantu peserta didik untuk mampu  mengembaangkan minat belajar dari metode tersebut.

E.     PENUTUP
a.  Kesimpulan
Pendidikan dengan berbagai model dan corak metode harus berupaya membangun pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, menyelenggarakan pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pendidikan yang demokratis dan profesional, berusaha mengurangi peran pemerintah dalam implementasi pendidikan dan merampingkan birokrasi pendidikan sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan pendidikan.Konsep pendidikan senantiasa terus berkembang dan menghendaki pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan kemajuan peradapan serta persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia.
b.    saran
Dengan segala keterbatasan kekurangan saya sendiri,demikianlah artikel ini kami buat. Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah SWT, oleh karena itu sudah pasti artikel ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman demi lebih baiknya artikel setelah ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pengantar Pendidikan,2012,Pengantar Pendidikan , Universitas Khairun Ternate.


       



GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN DI INDONESIA


GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN DI  INDONESIA
Oleh : Masitah Kamarullah

ABSTRAK: Gerakan-gerakan baru pendidikan memusatkan diri pada perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem persekolahan. Namun dasar pemikirannya menjangkau semua segi dari pendidikan, baik aspek konseptual maupun operasional.Pendidikan sebagai suatu kegiatan kompleks menuntut penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada berbagai komponen tertentu saja. Gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya termasuk yang kedua yakni upaya peningkatan pendidikan hanya dalam satu atau beberapa komponen saja. Beberapa gerakan baru tersebut memusatkan diri pada perbaikan peningkatan kualitas belajar mengajar pada sistem persekolahan, seperti pengajarn alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek, dan sebagainya. Tujuan penulisan artikel ini adalah secara pribadi mengetahui gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia. metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kajian pustaka dengan cara mencari informasi terkait melalui sember-sumber di internet. Kesimpulan dari penulisan artikel ini adalah gerakan-gerakan baru pendidikan memudahkan pembelajaran di Indonesia dengan berbagai metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas anak didik dalam memahami pelajaran.
Kata kunci: pendidikan,gerakan baru
A.      PENDAHULUAN
Kondisi perkembangan pendidikan pada abad ini menginginkan adanya perubahan dalam konsep pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang memudahkan para pelajar untuk lebih memahami materi pembelajaran. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak mengunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan meningkatkan kualitasnya,sekalipun dalam masyarakat yang masih terbelakang.Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga ”belajar”, tetapi lebih ditentukan oleh instink, sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu berbagai pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan itu merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Apabila demikian, maka pendidikan memegang peranan exixtensi dan perkembangan manusia, karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan serta menstransformasikan nilai- nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus, untuk mengangkat harkat dan martabat manusia.Mengingat pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara, maupun pemerintah, maka pendidikan harus selalu di tumbuh kembangkan secara sistematis oleh para pengambil kebijaksanaan yang berwenang di republik ini. Berangkat dari kerangka ini, maka upaya pendidikan disuatu bangsa selalu memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa datang. Sebab pendidikan selalu dihadapkan pada perubahan baik perubahan zaman maupun perubahan masyarakat. Oleh karena itu, mau tidak mau pendidikan harus didesain mengikuti irama perubahan tersebut, kalau tidak pendidikan akan ketinggalan zaman.
B.       METODE
Dalam pembuatan artikel ini penulis menggunakan metode kajian pustaka dengan cara mencari informasi terkait melalui sember-sumber di internet.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
            Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis(tidak tetap) sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini, maupun di masa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkambangan sosial-budaya dan perkembangan IPTEK. Dikarenakan perkembangan tersebut,maka dibuatlah gerakan baru dalam dunia pendidikan yang terdiri dari pengajaran alam sekitar,pengajaran pusat perhatian,sekolah kerja dan pengajaran proyek dan sebagainya.
a.       Pengajaran alam sekitar.
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar. Perintis gerakan ini antara lain : Fr. A.Finger (1808-1888) Jerman dengan heimatkunde (pengajaran alam sekitar), dan J. Ligthart (1859-1916) di Belanda dengan Het Volle Leven (kehidupan senyatanya). Beberapa prinsip gerakan heimatkunde adalah:
1.      Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat meragakan secara langsung materi yang sedang di bahas. Betapa pentingnya pengajaran dengan meragakan atau mewujudkan itu sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar orang pengajaran.
2.      Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar peserta didik aktif atau tidak hanya duduk, dengar dan catat saja.
3.      Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas yaitu suatu bentuk pengajaran dengan ciri-ciri dalam garis besarnya sebagai berikut:
a)      Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pelajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
b)      Suatu pengajaran yang menarik minat, karena segala sesuatu di pusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambilkan dari alam sekitarnya.
c)      Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubung-hubungan satu sama lain seerat-eratnya secara langsung.
4.      Pengajaran alam sekitar memberi anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidak verbalistis. Yang di maksud apersepsi intelektual ialah segala sesuatu yang baru dan masuk di dalam intelek anak,harus dapat luluh menjadi satu dengan kekayaan pengetahuan yang sudah di miliki anak. Harus terjadi proses asimilasi antara pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
5.      Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.Untuk anak ataupun orang dewasa alam sekitar merupakan sebagian dari hidupnya sendiri, dalam duka maupun suka.
Demikianlah alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosional.Sedangkan J. Lingthart mengemukakan pegangan dalam Het Voile leven sebagai berikut :
1.      Anak harus mengetahui barangya terlebih dahulu sebelum mendengar namanya, tidak kebalikanya sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu.
2.      Pengajaran sesungguhnya harus mendasarkan pada pengajaran selanjutnya atau mata pengajaran yang lain harus dipusatkan atas pengajaran itu.
3.      Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyata agar murid paham akan hubungan antara macam-macam lapangan dalam hidupnya (pengajaran alam sekitar).
Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar:
1.      Menetapkan tujuan, yang harus diperhatikan ialah kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
2.      Persiapan perlu dilakukan, baik persiapan guru maupun persiapan murid
3.      Jika langkah pelaksanaan telah ditangani dengan baik, maka pelaksanaan pengamatan dapat berjalan dengan lancar
4.      Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu sendiri.
Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar:
1.      Objek alam dapat membangkitkan spontan anak-anak yang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati.
2.      Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif.
3.      Anak-anak dijadikan subjek bagi alam sekitarnya.
Pengembangan pengajaran alam sekitar.
J.Lighart (1859-1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda.Pengajaran alam sekitar dinamakan “Pengajaran barang sesungguhnya”.Ia menekankan bahwa di dalam pelaksanaan pengajan yang terpenting adalah suasananya, yaitu ketulus-iklasan, kasih sayang, persaudaraan dan kepercayaan. Pokok-pokok pengajaran alam sekitar telah banyak di lakukan di sekolah, baik dengan peragaan,penggunaan bahan lokal dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar,anak akan lebih menghargai,mencintai,dan melestarikan lingkungannya. Pelajaran alam sekitar merupakan benih bagi perkembangannya pengajaran pusat perhatian,sekolah kerja dan pengajaran proyek.

b. Pengajaran pusat perhatian.
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Declory (1871-1932) dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat (centres d’nternet), disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Pendidikan menurut Declory berdasar pada semboyan ecole pour ia vie, par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup). Anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan.Oleh karena itu, anak harus mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan pengetahuan tentang dunianya (lingkungannya, terdapat hidup di hari depannya). Pengetahuan anak harus bersifat subjektif dan objektif. Dari penelitian secara tekun,Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran,yang merupakan dua hal yang khas Decroly,yaitu:
a.       Metode global (keseluruhan). Dari hasil yang didapat dari observasi dan tes, dapatlah ia menciptakan, bahwa anak-anak mengamati dan mengingat secara global (keseluruhan). Mengingat keseluruhan lebih dulu daripada bagian-bagian. Jadi ini berdasar atas prinsip psikologi Gestalt. Dalam mengajarkan membaca dan menulis, ternyata dengan mengajarkan kalimat lebih mudah diajarkan daripada mengajarkan huruf-huruf secara tersendiri. Metode ini bersifat video visual sebab arti sesuatu kata yang diajarkan itu selalu diasosiasikan dengan tanda (tulisan) atau suatu gambar yang dapat dilihat.
b.      Centre d’internet (pusat-pusat minat). Dari penyelidikan psikologik, ia menetapkan bahwa anak-anak mempunyai minat yang spontan (sewajarnya). Pengajaran harus disesuaikan dengan minat-minat spontan tersebut. Sebab apabila tidak, yaitu misalnya minat yang ditimbulkan oleh guru, maka pengajaran itu tidak tidak akan banyak hasilnya. Anak mempunyai minat-minat spontan terhadap diri sendiri dan terhadap masyarakat(biososial). Minat terhadap diri sendiri itu dapat kita bedakan menjadi:
a.       dorongan mempertahankan diri,
b.      dorongan mencari makan dan minum dan
c.       dorongan memelihara diri.
Sedangkan minat terhadap masyarakat ialah:
a.       dorongan sibuk bermain-main
b.      dorongan meniru orang lain
Dorongan-dorongan inilah yang digunakan sebagai pusat-pusat minat. Sedangkan pendidikan dan pengajaran harus selalu dihubungkan dengan pusat-pusat minat tersebut.
Asas-asas Pengajaran Pusat Perhatian:
a.       Pengajaran ini didasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya.
b.      Setiap beban pengajaran harus merupakan keseluruhan, tidak mementingkan bagian tetapi mementingkan keberartian dari keseluruhan ikatan bagian itu.
c.       Anak didorong dan dirangsang untuk selalu aktif dan di didik untuk menjadi anggota masyarakat yang dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
d.      Harus ada hubungan kerjasama yag erat antara rumah dan keluarga.
Gerakan pengajaran pusat perhatian telah mendorong berbagai upaya agar dalam kegiatan belajar mengajar diadakan berbagai variasi(cara mengajar dan lain-lain) agar perhatian siswa tetap terpusat pada bahan ajaran. Dengan kemajuan teknologi pengajaran,peluang mengadakan variasi tersebut menjadi terbuka lebar,dan dengan demikian upaya menarik minat menjadi lebih besar. Pemusatan perhatian dalam pengajaran biasanya dilakukan bukan hanya pada pembukaan pengajaran,tetapi juga pada setiap kali akan membahas sub topik yang baru.
c.       Sekolah kerja
Merupakan titik kulminasi dari pandangan yang mementingkan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius (1592-1670) menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan kerja tangan). J.H.Pestalozzi(1746-1827) mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya. Namun yang dipandang sebagai bapak sekolah kerja adalah G.Kereschensteiner (1854-1932) dengan Arbeitschule (sekolah kerja) di Jerman. Sekolah kerja ini bertolak dari pandangan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, sekolah berkewajiban menyiapakan warga negara yang baik, yakni:
1.      Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan
2.      Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara
3.      Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah selalu diusahakan kesempurnaannya, agar dengan jalan itu tiap warga negara ikut membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilaan dan keselamatan negara.

Berdasarkan hal itu menurut G.Kerschensteiner tujuan sekolah kerja adalah:
1.      Menambah pengetahuan anak, yaitu pengetahuan yang dididapat dari buku atau orang lain, dan yang didapat dari pengalaman sendiri.
2.      Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.
3.      Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara
Kereschenteiner berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah mempersiapkan anka-anak untuk dapat bekerja. Karena banyaknya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka sekolah kerja  dibagi menjadi tiga golongan besar:
1.      Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur ,tukang cetak,tukang kayu, tukang daging,masinis,dan lain-lain.
2.      Sekolah – sekolah perdagangan (makanan,pakaian,bank,asuransi, pemegang buku,porselin,pisau,gunting dari besi,dan lain-lain).
3.      Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang diharapkan akan menghasilkan warga negara yang baik.
Segala pekerjaan itu dilaksanakan di sekolah sehingga sekolah  mempunyai alat-alat lengkap dan tempat (ruang) yang cukup; dapur, laboraturium, kebun sekolah, tempat bertukang, dan sebagainya.Pengikut G.Kereschensteiner antara lain: Leo de Paeue, seorang dirjen pengajaran normal di Belgia. Ia membuka lima sekolah kerja di negaranya,yaitu:
1.      Sekolah teknik kerajinan,
2.      Sekolah dagang,
3.      Sekolah pertanian bagi anak laki-laki,
4.      Sekolah rumah tangga kota,
5.      Sekolah rumah tangga desa. Kedua yang terakhir ini khusus untuk para gadis, dan dapat berhasil baik. Sedangkan sekolah-sekolah yang lain bersifat intelektualistik.
Di Amerika Serikat,gema sekolah kerja dapat ditemukan dalam gagasan-gagasan J.Dewey tentang pendidikan khususnya metode proyek. Di samping itu,gagasan sekolah kerja sangat mendorong berkembangnya sekolah kejuruan di setiap negara,termasuk di indonesia. Peranan sekolah kejuruan pada tingkat merupakan tulang punggung penyiapan tenaga terampil yang diperlukan oleh negara negara sedang membangun seperti indonesia.disamping pengaruh sekolah kerja di program pendidikan jalur sekolah, pengaruh terbesar gagasan ini  adalah pada jalur pendidikan luar sekolh (kursus – kursus,balai latihan kerja dan sebagainya).
Dasar-dasar Sekolah kerja:
1.      Di dalam sekolah kerja anak aktif berbuat
2.      Pusat kegiatan pendidikan dan pengajran ialah anak
3.      Sekolah kerja mendidik anak menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri dan bertanggungjawab sebagai anggota masyarakat yang baik
4.      Bahan pelajaran disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan
5.      Sekolah kerja tidak mementingkan pegetahuan yang bersifat hafalan atau hasil peniruan, melainkan pengetahuan fungsional dan dapat dipergunakan untuk berprakarsa, mencipta dan berbuat
6.      Pendidikan kecerdasan tidak dapat diberikan dengan memberitahukan atau menceritakannya kepada anak melainkan anak itu sendiri yang harus menjalani proses berfikir sesuai dengan tingkat perkembangan anak
7.      Sekolah kerja merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang didalamnya anak-anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan moral dan kecerdasan



d.      Pengajaran proyek
Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran-pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey (1859-1952) namun pelaksanaannya dilakukan oleh pengikut utamanya W.H.kilpartrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya,merancang serta memimpinya.Proyek yang ditentukan oleh anak mendorongnya mencari jalan pemecahan bila dia menemui kesukaran. Anak dengan sendirinya giat dan aktif karena sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dalam pengajaran proyek,pekerjaan dikerjakan secara berkelompok untuk menghidupkan rasa gotong-royong. Pengajaran proyek digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek,pengajaran unit,dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif dengan kata lain, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah secara multidisiplin.
Langkah-langkah pokok pengajaran proyek:
1.      Persiapan
2.      Kegiatan belajar
3.      Penilaian

e.       Pengaruh Gerakan Baru dalam Pendidikan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia.
Telah dikemukakan bahwa gerakan baru dalam pendidikan terutama berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, namun dasar – dasar pikirannya tentulah menjangkau semua segi dari pendidikan, baik aspek konseptual maupun operasional. Sebab itu, mungkin saja gerakan - gerakan itu tidak diadopsi seutuhnya di suatu masyarakat atau negara tertentu, namun asas pokoknya menjiwai kebijakan – kebijakan pendidikan dalam masyarakat atau negara itu. Sebagai contoh yang telah dikemukakan pada setiap paparan tentang gerakan itu,untuk indonesia, seperti muatan lokal dalam kurikulum untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya, berkembangnya sekolah kejuruan,pemupukan semangat kerja sama multidisiplin dalam menghadapi masalah, dan sebagainya.
Akhirnya,perlu ditekankan lagi bahwa kajian tentang pemikiran – pemikiran pendidikan pada masa lalu akan sangat bermanfaat untuk memperluaas pemahaman tentang seluk beluk pendidikan, serta memupuk wawasan historis dari setiap tenaga kependidikan. Kedua hal itu sangan penting karena setiap keputusan dan tindakan di bidang pendidikan,termasuk dibidang pembelajaran,akan membawa dampak bukan hanya pada masa kini tetapi juga masa depan. Oleh karena itu,setiap keputusan dan tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Sebagai contoh, beberapa tahun terakhir ini telah terjadi polimik tentang peran pokok pendidikan (utmanya jalur sekolah) yakni tentang masalah relevansi tentang duni kerja (siap pakai); apakah tekanan pada pembudayaan manusia yang menyadari harkat dan martabatnya,ataukah memberi bekal keterampilan untuk memasuki dunia kerja. Kedua hal itu tentulah sama pentingnya dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia yang bermutu.



D.     PENDAPAT PENULIS
Menurut saya gerakan baru dalam pendidikan sangatlah penting sebagai metode/cara belajar terhadap peserta didik, hal ini dapat membantu peserta didik untuk mampu  mengembaangkan minat belajar dari metode tersebut.

E.     PENUTUP
a.  Kesimpulan
Pendidikan dengan berbagai model dan corak metode harus berupaya membangun pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, menyelenggarakan pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pendidikan yang demokratis dan profesional, berusaha mengurangi peran pemerintah dalam implementasi pendidikan dan merampingkan birokrasi pendidikan sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan pendidikan.Konsep pendidikan senantiasa terus berkembang dan menghendaki pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan kemajuan peradapan serta persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia.
b.    saran
Dengan segala keterbatasan kekurangan saya sendiri,demikianlah artikel ini kami buat. Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah SWT, oleh karena itu sudah pasti artikel ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman demi lebih baiknya artikel setelah ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pengantar Pendidikan,2012,Pengantar Pendidikan , Universitas Khairun Ternate.